May 21, 2011

Elite woman abused

Pertama kali denger  "elite" women abused a/ dari oom Fits Radjah tgl 2 April 2011 dan pertama kali jg nyadar bahwa tnyata ada pernyataan seperti itu…selama ini mikirnya women abused ya women abused…nah ternyata setelah googling2 bisa disimpulkan dengan singkat kata2 “elite”  ini a/  merujuk ke keadaan dimana pelaku atau korban memiliki latar belakang ekonomi maupun pendidikan yang tinggi/baik… kekuatan keadaan ekonomi maupun pendidikan yg tinggi merupakan ‘amunisi’ yang handal bagi seorang wanita, di luar kultur yang terkadang memang menghambat seorang perempuan untuk dapat membela haknya dan harga dirinya…yup saya setuju dengan statement tersebut, kenapa? Karena wanita yang berpendidikan baik akan mampu mengikuti perkembangan jaman dan daya berpikir kritis yang terasah membuatnya mampu bersaing bahkan sampai jenjang kepemimpinan…dan untuk keadaan ekonominya sendiri seorang wanita yang ‘mampu’ akan dapat memenuhi kebutuhannya baik psikis maupun fisik sehingga akan dapat memberikan perlindungan yang dibutuhkannya dalam kehidupan keseharian…itu menurut saya….tetapi sayangnya beberapa perempuan yg diberkahi pendidikan maupun keadaan ekonomi yang baik (minimal cukup) mampu menggunakan keberkahannya tersebut ke arah yg positif…tidak sedikit yg menganggap bahwa dengan materi yg mereka miliki mereka bisa berlaku sesuka hati untuk menandakan eksistensinya sebagai seorang yg dianggap layak...

Ada yg dengan sadar berganti2 pasangan disertai pemikiran bahwa dg ini dirinya bisa memiliki power di atas para pria (dilogika aja deh, yg rugi siapa hayooo?? Kayanya cowok ya malah seneng2 aja toh ;)  Ada pula yang dengan rela hati diperlakukan dengan tidak selayaknya oleh pasangannya, mending sudah menjadi suami, tapi banyak pula loh yang masih jadi pacar, dengan rela hati disia2kan, misalnya diduakan, ditigakan dan menjadi prioritas kesekian oleh sang pria tapi dengan kesadaran hati ya terima saja segala sikap semena2 itu dengan alasan cinta dan sayang, rela berkorban, hmmm, hati ngga diimbangin dengan logika sepertinya akan menjadi sesuatu yang melelahkan ya? Karena ada beberapa kejadian si wanita sampai ngejar2 ke kosan sang pria, menghubungi (lebih ke arah mengemis bahkan ya) ke berbagai pihak keluarga sang pria, memelas agar sang pria memperhatikannya, meneror setiap wanita yang sedang dekat dengan pria tersebut (dan malah akhirnya menjadi woman abuser bagi sesama kaumnya ;p)

Demikian juga dengan keluarga yang secara finansial berada di atas taraf rata-rata, lebih bahkan…tidak sedikit yang menyelesaikan permasalahan putra-putrinya terutama yang berhubungan dengan kehamilan di luar nikah dengan cara praktis, yaitu apalagi kalau bukan aborsi…bayangkan betapa banyaknya seorang ibu yang sangat menginginkan kehadiran bayi sementara di sisi lain mereka yang diberkahi kehadiran seorang bayi malah mengenyahkannya ;(  keberadaan benda yang disebut uang tidak disangkal akan memudahkan keluarga ini memilih jenis aborsi yang ‘sehat’ misalnya dengan pemilihan dokter yang dipercaya at least ngga Cuma sekedar pengguguran melalui cara yang lebih tidak sehat….tapiiii, apakah itu sesehat tampaknya? Sekali lagi kegiatan abusive terjadi, yang jadi korban selain bayinya siapa? Ya si calon ibu kan ya? Apalagi kalau hal itu dilakukan tanpa persetujuannya…efeknya apa ya pasti ke arah mental dan fisik…banyak ko situs yang membahas kerugian aborsi untuk pihak ibu terutama….

Ada pengalaman salah seorang teman yang dia tidak pernah menginginkan adanya aborsi tapi karena keluarga ‘yang terhormat’ tidak menginginkan si kecil, terjadilah aborsi ‘yang sehat’ dengan kemampuan finansial yang memadai…sedih, pasti, nyesel, apalagi….well, akhirnya jasad si kecil di makamkan di bawah jendela kamarnya…can u imagine that? Itu ngga akan mengurangi rasa bersalah….dan itu dilakukan bukan oleh mereka yang ngga ngerti dan ngga mampu secara finansial, tapi sebaliknya…

Oke, kesalahan sekali mungkin masih bisa dipahami dan kemudian move on ke tahapan yang baru,,,yang bakalan disesali adalah pada saat ternyata kembali lagi pada pria yang sama, disakiti dengan kejadian yang sama…hffttt paling gemes sekali lagi : atas nama cinta…cinta yang seperti apa? Kita manusia dibedakan dengan mahluk lainnya karena kehendak bebas dan kemampuan berpikir yang tak terbatas loh…saya sebagai perempuan menyadari bahwa perempuan butuh dikasihi dan dicintai, minimal diakui keberadaannya oleh pria dan keluarga terkasih, tapi saya juga punya hak dan kehendak, teman2 sebagai support group, pemikiran pribadi dan kebebasan informasi yang bisa membebaskan diri untuk terhindar dari hal-hal yang bisa menyakiti diri saya… dan saya mengamini bahwa teman2 perempuan yang lain juga berhak mendapatkan kebahagiaan yang sama tanpa memandang apakah elite ataukah tidak elite…jadi, para pria mari bekerjasama dengan kami sebagai rekan kalian karena kami diciptakan adalah untuk menjadi pendamping yang sepadan dengan keberadaan kalian di dunia dan para perempuan, marilah saling mendukung setiap perempuan yang ada di sekitar kita dalam meminimalisir kejadian abuse mengebused….hehehe, malah jadi kaya ngiklan…yes, kita semua berhak untuk mencinta dan dicinta right??

Leica, cute bunny (dikadoin buat ultah temen), udah meninggal februari kemaren :(

No comments:

Post a Comment